Nama : Putri Marchela Pratiwi
NPM : 25210457
Kelas : 3EB17
Tugas Softskill
Pengertian Penalaran
Apa arti drai penalaran itu sendiri ? di sini,
saya hanya akan menjelaskan definisi dari penalaran hanya dari 2 sumber :
Wikipedia :
Penalarana adalah proses berfikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Buku catatan Gunadarma : Penalaran adalah bentuk
tertinggi dari pemikiran, dan sebab itu lebih rumit dibanding pengertian dan
proposisi.
Pengertian Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif
adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar
dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya
benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran
deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan
dan bilangan.
Contoh
penalaran deduktif :
1. Semua
manusia akan mati (premis mayor)
2. Bambang
adalah manusia (premis minor)
3. Jadi
: Bambang akan mati (konklusi)
Metode Deduktif
Metode berfikir deduktif adalah metode berfikir
yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Faktor – faktor penalaran deduktif :
1.
Pembentukan
Teori
2.
Hipotesis
3.
Definisi
Operasional
4.
Instrumen
5.
Operasionalisasi
Variabel
pada penalaran deduktif
1.
Silogisme Kategorial
Adalah silogisme yang terjadi dari 3
proposisi, yaitu premis umum (premis mayor), premis khusus (premis minor) dan
kesimpulan. Di dalam kesimpulan tersebut, terdapat subjek dan predikat.
Silogisme kategorial, semua proposisinya merupakan kategorial. Contoh :
Premis Umum : Semua warga Desa Suka Bersih sedang bekerja bakti.
Premis Khusus : Dino adalah warga Desa Suka Bersih.
Kesimpulan : Dino sedang bekerja bakti.
2.
Silogisme Hipotesis
Adalah silogisme yang terdiri atas premis
yang berposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis adalah bila premis
minornya membenarkan antaseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila
minornya menolak antaseden, simpulannya juga menolak konsekuen. Contoh :
Premis Umum : Jika tidak disiram air setiap hari, tumbuhan akan layu dan
mati.
Premis Khusus : Tidak disiram setiap hari.
Kesimpulan :
Jadi tumbuhan akan layu dan mati.
3.
Silogisme Alternatif
Adalah silogisme yang terdiri dari premis
mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif adalah bila premis
minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak
alternatif yang lain.
Premis Umum : Produk Samsung merupakan produk dari negara Korea atau
Jepang
Premis Khusus : Produk Samsung merupakan produk dari negara Korea.
Kesimpulan : Jadi, Samsung bukan merupakan produk dari negara jepang.
4.
Entimen
Silogisme entimen jarang ditemukan dalam
kehidupan sehari – hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan
dalam entimen adalah hanya premis minor dan simpulan. Bisa dikatakan, kalau
entimen merupakan silogisme yang diperpendek. Contoh :
Rumus Entimen :
Premis Umum :
Semua A = B : Mahasiswa yang rajin tidak pernah datang terlambat ke kampus.
Premis Khusus :
Bagus adalah mahasiswa yang rajin.
K :
Bagus tidak pernah datang terlambat ke kampus.
Entimen :
Bagus tidak pernah datang terlambat ke kampus karena ia adalah mahasiswa yang
rajin.
Referensi :